Widget HTML #1

5 Hal Yang Harus Dihindari Jika Ingin Sukses Mengatur Keuangan di Usia 20-an

Hal Yang Harus Dihindari Jika Ingin Sukses Mengatur Keuangan
Hal Yang Harus Dihindari Jika Ingin Sukses Mengatur Keuangan

Ingin Sukses Mengatur Keuangan di Usia 20-an

Hal yang harus dihindari jika ingin sukses mengatur keuangan. Sekarang ini sudah banyak generasi-generasi millennial yang baru akan memulai kariernya, dan juga sudah bisa membuat keputusan yang bisa merusak kesehatan dan juga keuangan dalam jangka panjang.

jadi sebenarnya, hal yang harus diperhatikan apa saja yang bisa membuat para generasi muda ini yang bisa berpotensi untuk masuk ke dalam jebakan keuangannya di usia 20-an.

Menjadi buta huruf secara finansial

Literasi sebuah keuangan bisa dimulai dengan penguasaan bebrapa istilah akutansi yaitu kewajiban, ekuitas, pendapatan, aset, arus kas dan juga pengeluarannya. Semua itu merupakan salah satu kunci untuk bisa menuju kesejahteraan secara finansial.

Kesejahteraan secara finansial ini dapa dinilai dengan menggunakan beberapa istilah akuntansi tadi, dan bisa memahaminya untuk membantunya dalam membuat sebuah keputusan masalah keuangan yang bijak.

Baca juga: Ide Usaha Minuman Kekinian yang Mudah di Buat

Utang kartu kredit

Kartu kredit dapat digunakan untuk bisa melakukan pembayaran tanpa menggunakan uang tunai, mendapatkan diskon, dan yang paling utama untuk membangun profil kredit. Profil yang baik dapat memungkinkan akses pinjaman bank untuk dapat berinvestasi di real estate, dalam strategi pada umumnya untuk mendapatkan kemandirian finansial dan juga kekayaan.

Akan tetapi, sebagian dari beberapa menggunakan kartu kredit hanya untuk menutupi kekurangan dikarenakan pengeluaran yang sangat berlebihan. Jika yang berusia 20-an, jika tidak bisa membayar bentuk hutang ini jangan coba-coba untuk mempunyai kartu kredit.

Suku bunga yang dimiliki kartu kredit itu tinggi diantara semua kewajiban. Jika memiliki hutang di kartu kredit, anda haru memprioritaskan untuk segera menghapusnya. Dan jika memiliki hutang yang sangat besar, carilah beberapa bantuan dari perencana keuangan atau sebuah agensi konseling dan juga pengurus kredit.

Membeli properti yang tidak mampu dibeli

Ada dua kemungkinan untuk masalah yang satu ini, yaitu harganya yang mahal dan keterjangkauan. Seseorang akan membayar uang muka sebesar 10 persen ya untuk sebuah properti. Seandainya dihargai r p 10 milyar, maka si pembeli diharuskan membayar uang mukanya sebesar rp 100 juta. Tidak hanya uang mukanya saja akan ada transaksi yang lain-lainnya juga termasuk perjanjian pinjaman, perjanjian jual beli, biaya materai dan juga laporan penilaian.

Idealnya, si pembeli harus bisa menyisihkan uangnya secara tunai sebesar lebih dari rp 100 juta untuk bisa membeli properti.

Biasanya sebuah properti yang masih dikembangkan bisa memiliki nilai 20 persen sampai 40 persen diatas nilai properti yang ada di sekitarnya. Seorang pembeli akan dijanjikan pembayaran dengan uang muka yang rendah dan penghematan di beberapa biaya transaksi.

Akan tetapi pembelian ini akan didanai dengan pinjaman yang sudah ditandai secara substansial guna menghindari keharusan untuk membayar uang muka sebesar 10 persen.

Dengan demikian, masalah akan muncul setelah si pembeli mulai mendapatkan kunci properti mereka. Banyak sebagian tidak bisa menjual dengan untung karena merekan membutuhkan seorang pembeli yang akan mau membayar 10 persen uang muka. Jadi bisa disimpulkan, apa yang terbaik jika pada anda yang masih usia 20-an hari ini? Berhemat untuk uang muka, yang dapat memungkinkan cukup waktu mempersiapkan diri secara finansial dan juga emosional untuk menjadi seorang pemilik properti.

Baca juga: Contoh Kerajinan dari Bahan Limbah yang Berbentuk Ruang

Membayar lebih untuk kendaraan mobil

Mobil merupakan sebuah kebutuhan. Akan tetapi, jika sebagian dari mereka hanya memandang sebagai kebutuhan semata, makan akan ada lebih banyak lagi kendaraan yang ada dijalankan yang dapat menimbulkan masalah baru yakni kemacetan. Akan tetapi semua itu merupakan simbol sebuah status yang dapat menentukan kedudukan sosial dan juga tingkatan kemakmuran anda.

Biaya kendaraan mobil termasuk uang muka, servis, cicilan, dan pemeliharaan, asuransi, pajak dan lain-lain, ini tidak termasuk biaya bensin, tol, dan juga parkir.

Apa anda akan mengeluarkan pembelanjaan 30 persen sampai 50 persen dari penghasilan yang didapat hanya untuk mobil saja? Jika jawaban anda ya, dan anda juga merasa mobil itu memakan biaya yang secara finansial, mungkin saatnya untuk anda mencoba untuk memikirkan tidak ada niatan untuk memilikinya.

Jika anda benar-benar membutuhkan mobil pilihlah mobil-mobil bekas yang memiliki harga yang murah. Kendati begitu, jika menghabiskan 30 persen sampai 50 persen dari penghasilan untuk sebuah kendaraan mobil anda tidak akan bisa menabung dan juga berinvestasi untuk masa depan anda nantinya.

Mengejar keuntungan cepat

Untuk perekonomian saat ini, jika melakukan investasi adalah keterampilan hidup yang dapat menentukan ketahanan dan stabilitas untuk jangka panjang anda.

Meski adanya kebutuhan untuk berinvestasi, masalah yang sering muncul adalah keinginan investor untuk bisa mendapatkan keuntungan secara cepat tanpa meluangkan waktu untuk bisa mempelajarinya dan juga mengelola investasi mereka dengan benar.

Baca juga: Pelajari 7 Penyebab Penting Mengapa Bisnis Online Anda Sering Kali Gagal

Dan bagaimana caranya memulai keuangan di usia 20-an, dibawah ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun fondasi kemandirian secara finansial:

  • Pelajari cara menyusun rencana keuangan
  • Hindari utang pada kartu kredit, jika sudah selesaikan secepatnya
  • Memahami dasar keuangan
  • Gunakan kartu kredit untuk bisa membangun skor kredit
  • Jangan membeli properti jika tidak mampu
  • Jangan membelanjakan lebih dari 25 persen dari penghasilan hanya untuk pengeluaran terkait kendaraan bermobil
  • Jangan membeli properti jika hanya karena mendapatkan uang kembali
  • Pelajari cara berinvestasi saham maupun real estate
  • Jangan hanya mengejar keuntungan secara instan

Jika ingin berinvestasi dan anda tidak tahu harus memulai dari mana, anda tidak perlu khawatir belajarlah secara otodidak dengan cara membaca buku, internet dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.